Selasa, April 19, 2011

Maaf dan Salah


Maaf adalah sebuah kata yang paling indah, namun tidak untuk gw. Maaf yang gw ucapkan sepertinya menjadi kata yang paling menakutkan. Maaf yang gw prediksikan bakalan berakhir dengan kehancuran sudah gw ungkapkan.
Kali ini gw mencoba memberikan solusi kepada orang yang selalu merasa bersalah. Lihat deskripsi tentang gw :
Fandy Eka Wardhana, saat ini merasa bersalah sama seseorang. Akan mengucapkan kata maaf kepada orang tersebut. Orang itu jauh. Dan gw memerlukan ongkos untuk memohon maaf darinya. Cek-cek dompet, gw cuman bermodal 205.000 rupiah. Dan gw akan menempuh perjalanan ini dengan jalan kaki. Berjalan sejauh ±50 Km. Demi sebuah kata maaf.
Apakah itu terlihat bodoh? Tidak! Bagi gw ini etis. Jika semua itu berawal kata hati. Dengan keikhlasan. Hati gw berniat untuk menyatakan maaf. Maaf itu tulus, namun belum tentu di maksudkan tulus oleh dia. Dia memberikan semua yang belum masuk di hidup gw. Tapi karena kesalahan hidup gw kembali seperti sedia kala. Semoga bisa menyatakannya. Dan gw mengambil kesimpulan yang ada di fikiran gw.
“Setiap orang menggunakan kata maaf setiap hari. Maaf itu gw utarakan kepada seseorang yang mungkin telah salah memilih gw. Maaf itu berawal dari kesalahan. Maaf itu cenderung kepada sifat. Maaf itu lebih dari sekedar isi hati. Maaf itu mengalahkan segalanya. Maaf itu selalu terucapkan namun terhiraukan. Sekedar dari permohonan yang merasa tak pantas. Dan maaf itu adalah kata yang tertanam dalam hati ini. “

Tidak ada komentar: